Jenazah Peltu Kohar dimakamkan di TPU Desa Gedeg sekitar pukul 02.00 Wib. Upacara militer oleh puluhan personel TNI AU Lanud Surabaya yang disaksikan keluarga dan kerabat almarhum mengantarkan juru mesin pesawat Hercules C 130 ini ke tempat peristirahatan terakhirnya. Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Teknik Windhu Kastawa Putra memimpin upacara tersebut.
Tak terdengar tembakan salvo dalam upacara militer pemakaman Peltu Kohar ini. Hanya kumandang adzan yang memecah keheningan malam melepas peti jenazah berbalut bendera merah putih ke liang lahat. Istri Peltu Kohar, Istibsyaroh (41) dan kedua putrinya, serta sejumlah kerabat menaburkan bunga ke dalam kubur.
"Upacara pemakaman malam hari maka tidak ada tembakan," kata kakak sepupu Peltu Kohar, Rifai kepada wartawan.
Sementara Letkol Windhu mengatakan, upacara pemakaman secara militer yang disertai tembakan salvo biasa dilakukan antara pukul 08.00-18.00 Wib. Lebih dari itu, suara tembakan salvo dikhawatirkan mengganggu ketenangan warga di sekitar tempat pemakaman.
"Disesuaikan, yang penting ada penghormatan bagi almarhum," jelasnya.
Meski tak disertai tembakan salvo, upacara pemakaman Peltu Kohar berjalan khidmat. Putra pertama dari 6 bersaudara pasangan Li'anah (68) dan almarhum Abu Darin ini dimakamkan disamping makam ayahnya.
Peltu Ibnu Kohar menjadi salah satu korban pesawat Hercules C 130 milik TNI AU yang jatuh di Jalan Djamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6) sekitar pukul 11.50 Wib. Selain meninggalkan seorang istri, almarhum juga meninggalkan kedua putrinya yang masih sekolah. Putri pertamanya, Firda baru naik kelas XII SMA. Sedangkan adiknya, Dila baru naik kelas V SD di Malang.
sumber:www.detik.com
Turut berduka cita ya...
ReplyDeletesemoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah SWT amin
ReplyDeletenice post gan
ReplyDeletekomen balik yah
Gils Blog
ok gan makasi kunjunganya....
ReplyDelete